Hongkong, Chronosdaily.id – Komunitas Pengusaha dan Profesional berlabel QClub melakukan pengembangan ke Indonesia. Pendiri dan CEO QClub Internasional Dato’ Christian Kingsley Goh di Hongkong menunjuk seorang jurnalis dan praktisi budaya Roy Agusta untuk mengelola jaringan QClub Internasional untuk Indonesia.
Serah terima kepercayaan pendiri dan CEO QClub International Dato’ Christian Kingsley Goh (Malaysia) kepada Roy Agusta (Jakarta) mewakili QClub Indonesia dilakukan di Regala Skycity Hotel, Hongkong (23/03) disaksikan perwakilan QClub Singapore, QClub Vietnam, QClub Penang (Malaysia), QClub Filipina.
Dato’ Christian Kingsley Goh berharap kehadiran QClub Indonesia dapat memperluas jaringan QClub International, khususnya di Asia Tenggara. Diakuinya, jaringan bisnis yang terafiliasi dengan QClub Internasional sudah ada di Indonesia meskipun dengan nama komunitas berbeda. “Sudah ada komitmen bahwa nantinya QClub Indonesia juga akan bersinergi dengan jaringan komunitas yang sudah lebih dulu ada. Jadi QClub Indonesia selain merupakan pengembangan QClub Internasional juga untuk memperkuat jaringan yang sudah ada.”
“Ada tiga pilar utama dari misi QClub International dan berlaku secara universal,” jelas Dato’ Goh kepada Chronosdaily. “Tiga pilar utama ini kami sebut dengan 3 E yaitu adalah Education, Empowerment dan Entrepreneurship. Tiga elemen ini menjadi penopang kekuatan pengembangan QClub International.”
Sementara Roy Agusta melihat bahwa masyarakat Indonesia dan Kawasan Asia Tenggara perlu melakukan antisipasi terhadap kemungkinan ketidakstabilan ekonomi yang disebabkan oleh berbagai faktor, hal ini tentu saja dapat berdampak negatif terhadap perekonomian dan masyarakat.
Oleh sebab itu, tegas Roy Agusta, QClub Indonesia akan menekankan 3 aspek dalam menjalankan roda komunitas ini di berbagai kota besar di Indonesia. “Melalui program ketahanan sosial, ketahanan ekonomi dan ketahanan budaya diharapkan kita bisa bangkit sebagai kekuatan alternatif menjaga nasionalisme.”
QClub Indonesia perlu melakukan terobosan untuk menemukan solusi atau kemungkinan-kemungkinan sesuai kebutuhan yang sifatnya situasional. “Kita harus selalu optimis dan memiliki semangat serta mengambil langkah-langkah bijak agar masyarakat berani untuk menghadapi berbagai perubahan yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. [RAN]
